BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Proses bangsa yang menegara memberikan gambaran tentang bagaimana
terbentuknya bangsa, dimana sekelompok manusia yang berada didalamnya merasa
sebagai bagian dari bangsa. Negara merupakan organisasi yang mewadahi bangsa.
Bangsa tersebut merasakan pentingnya keberadaan negara sehingga tumbuhlah
kesadaran untuk mempertahankan untuk tetap tegaknya dan utuhnya negara melalui
upaya bela negara. Sebagai suatu bangsa atau warga negara, setiap manusia
khususnya yang berada di Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang
sama, yang pokok adalah bahwa setiap orang haruslah terjamin haknya dan
mendapatkan status kewarganegaraan, sehingga terhindar dari kemungkinan menjadi
‘statless’ atau tidak berkewarganegaraan. Kala ini warga negara harus
mengetahui hubungan timbal balik antara warga negara ataupun pemerintah yang
menaunginya. Seperti masyarakat Modern saat ini, hubungan timbal balik antar
warga negara semakin nyata, maka diperlukan adanya pengetahuan tentang peranan
warga negara yang sebenarnya seperti apa.
2. Perumusan
Masalah
1. Apakah pengertian warga negara dan kewarganegaraan?
2. Seperti apakah Peran Warga Negara Dalam Kehidupan Ekonomi
?
3. Tujuan
Pembahasan
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu kewarganegaraan.
2. Menambah pengetahuan tentang Ilmu kewarganegaraan.
3. Membahas secara sederhana peranan warga negara dalam bidang ekonomi.
4. Metode Pembahasan Metode yang digunakan dalam
penulisan makalah ini adalah menggunakan metode pustaka yaitu menggunakan media
pustaka dan media elektronik dalam penyusunan makalah ini.
BAB II
ISI
1. PENGERTIAN WARGA NEGARA DAN
KEWARGANEGARAAN
1.1 Pengertian Warga Negara,
Penduduk, dan Warga Negara Asing
Warga negara
ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Mengenai pengertian
orang-orang bangsa Indonesia asli ada penafsiran bahwa orang Indonesia asli
adalah golongan-golongan orang-orang yang mendiami Bumi Nusantara secara turun
temurun sejak zaman tandum. Sedangkan yang dimaksud penduduk ialah warga negara
Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia (Pasal 26 ayat
(2) UUD 1945). Dengan demikian Warga Negara Asing (WNA) dapat dinyatakan
sebagai penduduk ketika bersangkutan telah bertempat tinggal selama 1 tahun
berturut-turut. Secara tegas tentang diakuinya WNA sebagai penduduk negara
dinyatakan dalam pasal 13 UU No. 3 Tahun 1946 “bahwa barang siapa bukan warga
negara Indonesia, ialah orang asing”. Bangsa adalah sekelompok manusia bersama
keturunan dan budaya serta hidup bersama di suatu wilayah. Rakyat adalah
orang-orang yang bernaung dibawah pemerintah tertentu. Sedangkan dalam
Demokrasi Pancasila mengartikan rakyat ialah sejumlah orang yang dikuasai,
diperintah, dilindungi, dipelihara, diasuh oleh penguasanya.
1.2 Pengertian Kewarganegaraan
1.2.1 Perspektif Ide Kewarganegaraan
Dalam
perspektif ide ini dapat dipilih setidaknya menjadi enam pengertian. Pertama,
kewarganegaraan sebagai konstruksi legal. Kedua, sebagai posisi netralitas.
Ketiga, sebagai ketertiban dalam kehidupan komunal. Keempat, kewarganegaraan
dikaitkan dengan upaya pencegahan terhadap konflik-konflik berdasarkan
perbedaan kelas. Kelima, sebagai upaya pemenuhan diri. Keenam, sebagai proses
“hermeneutik” yang berupa dialog dengan tradisi, hukum, dan institusi.
1.2.2
Perspektif
Prinsip Warga Negara sebagai Subyek Politik
Dilihat dari
prinsip ini, dikenal konsep kewarganegaraan menurut: sistem politik liberal,
sistem politik yang bersifat otoriter, penekanan pentingnya hak-hak dasar, dan
dialektis.
2. PERAN WARGA NEGARA DALAM KEHIDUPAN EKONOMI
Dengan
memiliki status sebagai warga negara , maka orang memiliki hubungan hukum
dengan negara. Hubungan itu berwujud status, peran, hak dan kewajiban secara
timbal balik. Sebagai warga negara maka ia memiliki hubungan timbal balik yang
sederajat dengan negaranya. Secara teori, status warga negara meliputi status
pasif, aktif, negatif dan positif. Peran (role) warga negara juga meliputi
peran yang pasif, aktif, negatif dan positif (Cholisin, 2000) 2.4 Peran Warga
Negara dalam Kehidupan Ekonomi Dimensi peran warga negara dalam kehidupan
ekonomi, secara garis besar akan mencangkup segi perencanaan dan pelaksanaan
terutama akan berkaitan dengan pembuatan keputusan atau kebijakan pembangunan
ekonomi yang merupakan politik ekonomi. Wujud peran warga negara dalam hal ini
dapat berupa memberikan masukan (peran aktif) agar politik ekonomi mampu
mewujudkan demokrasi ekonomi, sehingga kesejahteraan seluruh rakyat dapat
diwujudkan.
Contoh peran
warga negara dalam bidang ekonomi adalah sebagai berikut:
1.
Memberikan masukan agar politik ekonomi mampu mewujudkan demokrasi ekonomi,
sehingga rakyat dapat mencapai kesejahteraan.
2.
Memberikan masukan untuk mengatasi sentralistis ekonomi, terwujudnya monopoli
dan oligopoli yang dapat menyebabkan semakin banyaknya pengangguran.
Sebagian besar masyarakat Indonesia adalah petani
dan buruh. Ironisnya, sejumlah besar petani kita, bekerja dan hidup di atas
lahan yang bukan milik mereka sendiri. Mereka yang merasa “memiliki” lahan pun
kadangkala tanpa hak kepemilikan yang resmi. Legalisasi serta sertifikasi tanah
yang ada baru mencakup sebagian kecil dari lahan yang diolah para petani. Di
tengah kondisi itu, pemerintah belum mengupayakan perbaikan maksimal nasib para
petani. Wajarlah ketika akhirnya di Jawa Tengah para petani yang kecewa kepada
pemerintah membakar gabah yang merupakan hasil panen dari kerja keras dan
banting tulang mereka selama ini.
Sedangkan nasib para buruh di Indonesia, ternyata
tidak begitu jauh dari para petani. Karena umumnya para buruh kita berangkat
dari latar belakang pendidikan yang rendah, maka mereka cenderung tidak punya
pilihan selain hanya menjadi buruh selamanya. Artinya, hampir bisa dikatakan
ketika usia mereka masih belia dan masuk ke sektor ini, hingga kemudian mereka
menjadi tua, dalam prakteknya mereka mengalami kesulitan untuk bisa beralih ke
profesi lain yang lebih baik. Terkadang para buruh ini pula yang pada akhirnya
justeru melahirkan buruh-buruh generasi selanjutnya yang akan menggantikan
mereka. Lingkaran kemiskinan yang terjadi di kalangan petani dan buruh
ternyata menyebabkan rentannya kehidupan ekonomi mereka. Kondisi ini pula
pada perkembangan selanjutnya berimplikasi pada perekonomian sebagian besar
penduduk Indonesia.
Di tengah-tengah kondisi yang terjadi tersebut,
ternyata juga, terjadi pula ledakan urbanisasi, kekumuhan dan ekspansi sektor
informal yang muncul sebagai bagian kompleksitas problema kehidupan masyarakat.
Di saat yang sama, seringkali kebijakan yang dilakukan pemerintah difokuskan
justeru pada pembangunan sektor formal semata. Pada kenyataannya, fenomena
sektor informal haruslah kita lihat sebagai bagian dari ekspansi ekonomi yang
lebih banyak memberi harapan daripada permasalahan. Belajar dari pengalaman di
Barat, pemerintah di sana seringkali memberikan wadah formal yang sesuai untuk
masyarakat yang bergerak di sektor informal tersebut.
Secara umum, peran warga negara terlihat dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan ekonomi. Dalam perencanaan terutama
akan berkaitan dengan pembuatan keputusan atau kebijakan pembangunan ekonomi
sebagai politik ekonomi. Contoh peran warga negara dalam bidang ekonomi adalah
sebagai berikut:
1. Memberikan masukan agar politik ekonomi mampu mewujudkan demokrasi ekonomi, sehingga rakyat dapat mencapai kesejahteraan.
2. Memberikan masukan untuk mengatasi sentralistis ekonomi, terwujudnya monopoli dan oligopoli yang dapat menyebabkan semakin banyaknya pengangguran.
1. Memberikan masukan agar politik ekonomi mampu mewujudkan demokrasi ekonomi, sehingga rakyat dapat mencapai kesejahteraan.
2. Memberikan masukan untuk mengatasi sentralistis ekonomi, terwujudnya monopoli dan oligopoli yang dapat menyebabkan semakin banyaknya pengangguran.
Adapun peran warga negara dalam pelaksanaan
pembangunan ekonomi dapat dilakukan dalam bentuk sebagai berikut:
1. Memiliki alat produksi.
2. Memiliki investasi.
3. Memiliki jasa.
4. Melakukan distribusi.
1. Memiliki alat produksi.
2. Memiliki investasi.
3. Memiliki jasa.
4. Melakukan distribusi.
Demokrasi ekonomi akan berkembang jika
rakyat sebagai subjek politik ekonomi memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Tidak malas.
2. Memiliki inisiatif.
3. Kreatif.
4. Berpengetahuan.
1. Tidak malas.
2. Memiliki inisiatif.
3. Kreatif.
4. Berpengetahuan.
Setiap warga negara juga perlu memiliki modal
berupa kemampuan ekonomi yang efektif. Maksudnya, warga negara memiliki
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yang meliputi kebutuhan sandang,
pangan, pendidikan, perumahan, dan kesehatan.
Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia di
bidang ekonomi :
Setiap warga negara wajib membayar pajak dan
retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah
(pemda)
Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik
Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik
Peran serta kita terhadap warga negara dalam bidang
ekonomi adalah membayar pajak karena dengan membayar pajak kita mendukung
pembangunan nasional yang dapat membuat negeri kita juga lebih baik.
BAB III
PENUTUPAN
1. Kesimpulan
Negara merupakan organisasi yang
mewadahi bangsa serta dirasakan kepentingannya oleh bangsa itu sehingga tumbuh
kesadaran untuk mempertahankan tetap tegak dan utuhnya negara melalui upaya
bela negara, dengan pola pikir, sikap, dan tindak sebagai:
a.
Bangsa yang berbudaya yang mau berhubungan dengan Sang
Pencipta (Tuhan) sehingga melahirkan agama;
b.
Bangsa yang mau berusaha dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya sehingga melahirkan ekonomi;
c.
Bangsa yang mau berhubungan dengan lingkungan,
sesamanya, dan alam sekitarnya sehingga melahirkan sosial;
d.
Bangsa yang berhubungan dengan kekuasaan dan kekuatan
sehingga melahirkan politik;
e.
Bangsa yang mau hidup aman tentram dan sejahtera, ada
rasa kepedulian dan ketenangan serta kenyamanan hidup dalam negara sehingga melahirkan
pertahanan keamanan.
2. Saran-saran
Kita sebagai warga negara Indonesia harus dapat
memahami betul peran kita sebagai warga negara Indonesia yang baik itu seperti
apa. Diharapkan setelah membaca makalah ini pembaca dapat memahami peran warga negara
dalam bidang ekonomi. Dengan adanya pembahasan ini penulis berharap memberikan
sumbangan pikiran bagi pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonymus.
2007. Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Penerbit Paradigma : Yogyakarta
Icha. 2013. Peran Serta Negara Dalam
Berbagai Bidang, (Online) (http://dewirahmawati001.blogspot.com/2012/01/peran-serta-warga-negara-dalam.html/) Diakses pada tanggal 8 Desember 2014
pukul 20.17 WITA
Kurniasih, Desi. 2012. Peran Warga
Negara Terhadap Bidang Ekonomi, (Online) (http://dhesyputrii.blogspot.com/Peran-Warga-Negara-Terhadap-Bidang-Ekonomi/) Diakses pada tanggal 8 Desember 2014
pukul 20.15 WITA
Kurniasih, Desi. 2012. Tugas
Pendidikan Kewarganegaraan, (Online) (http://dhesyputrii.blogspot.com/p/tugas.html/) Diakses pada tanggal 8 Desember 2014
pukul 20.13 WITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar