Breaking News

Senin, 23 Mei 2016

Makalah bahasa Indonesia : Ihwal Kalimat dan Frasa



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Penulisan Makalah yang baik dan benar sangat penting untuk dipelajari agar karya yang dihasilkan bisa memuaskan para pembaca dan mudah dipahami dan memberikan motivasi khusus juga buat pembaca apabila membaca karya yang sesuai dengan standar bahasa yang baku atau sesuai dengan kaidah peulisannya.
             Makalah banyak kita jumpai dalam penulisan skripsi, artikel, makalah jurnal dan Makalah yang lain, banyaknya kesalahan penulisan selalu mengurangi minat pembaca untuk membacanya secara menyeluruh dari pertama sampai akhir
.
Makalah seperti artikel dan jurnal juga tidak lepas dari kesalahan penulisan kata, diksi, kalimat dan paragraf yang akan membuat karya tulis itu kurang menarik untuk dibaca dan jika karya tulis itu dibaca akan meyebabkan pembaca sulit memahaminya.


B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Sebutkan dan jelaskan Ihwal Kalimat ?
2.      Sebutkan jenis-jenis Frasa berdasarkan jenis kata ?













BAB II
PEMBAHASAN
1.     IHWAL KALIMAT
                        Dalam study linguistik atau ilmu bahasa, perbincangan ihwal kalimat lazimnya tidak langsung dimulai dari kalimat itu sendiri. Alasannya, ilmu tata kalimat bermula dari tataran kata. Kata dalam bahasa Indonesia yang jumlahnya luar biasa banyak itu mustahil dapat dipelajari dengan mudah kalau tidak dikelas-kelaskan terlebih dahulu. Nah hasil dari pengelaskataan atau pengelompokan kata-kata itulah yang kemudian lazim disebut dengan kelas kata.

a.      Verba
Verba atau kata kerja lazimnya dapat diidentifikasi dengan menggunakan tiga macam cara. Pertama, dengan mencermati bentuk morfologisnya.Kedua, dengan mencermati sintaksinya.Ketiga, dengan mencermati perilaku semantisnya.Secara umum, sebagai peranti untuk mengidentifikasi pula, verba atau kata kerja itu dapat didampingi kata ‘tidak’ untuk menjadikannya negatif.
b.      Nomina
Nomina disebut juga kata benda.Dari dimensi bentuknya, nomina dapat dibedakan menjadi dua, yakni nomina dasar dan nomina bentukan atau turunan.Disebut sebagai nomina dasar karena nomina itu menjadi dasar untuk kata bentukan yang berikutnya. Jadi, nomina dasar adalah nomina yang belum mendapatkan imbuhan apa pun. Sebagai contoh, kita ambil saja kata ‘buku’, ‘meja’, ‘rumah’.
c.       Adjektiva
Adjektiva lazim disebut juga kata sifat.Dari dimensi wujud atau bentuknya dapat dikenali adjektiva dasar, seperti ‘cantik’, ‘adil’.Demikian pula ada adjektiva yang sifatnya jadian atau turunan, misalnya ‘alamiah’, ‘gerejawi’, ‘surgawi’.
d.      Pronomina
Pronomina disebut juga kata ganti.Dikatakan sebagai kata ganti karena sesungguhnya pronomina itu berfungsi menggatikan nomina yang menjadi antesedennya. Dengan pemakaian pronomina di dalam kalimat, pengulangan nomina akan dapat dihindari. Dari sisi bentuknya, nomina dapat dibedakan menjadi (1) nomina persona, (2) nomina penunjuk, dan (3) nomina penanya.Nomina persona dapat menunjuk pada orang, baik dalam hitungan tunggal maupun jamak.Maka, kemudian ada pronomina persona tunggal dan pronomina persona jamak. Pronomina persona tunggal dapat mencakup ‘saya’, ‘aku’, ‘daku’, dan ‘-ku’. Pronomina persona jamak adalah ‘kami’ dan ‘kamu’, ‘kalian’, ‘mereka’, dan ‘kita’.
e.       Numeralia
Numeralia sering disebut juga kata bilangan.Kata itu digunakan untuk menghitung jumlah orang, binatang, barang, dan juga sebuah konsep.Bentuk seperti ‘lima hari’ dan ‘beberapa’.Dalam bahasa Indonesia dibedakan dua macam numeralia, yakni numeralia pokok dan numeralia tingkat.Numeralia pokok digunakan untuk menjawab pertanyaan ‘berapa’, sedangkan numeralia tingkat digunakan untuk menjawab pertanyaan yang keberapa’. Sebutan lain untuk numeralia pokok adalah numeralia kardinal, sedangkan sebutan lain untuk nomina tingkat adalah numeralia ordinal.


f.       Adverbia
Adverbia sering disebut pula kata keterangan.Dapat dikatakan sebagai kata keterangan karena kata itu memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau pada kalimat secara keseluruhan. Dapat pula sebuah kata adverbia menjelaskan adverbia lain yang ada pada kalimat itu.
g.      Introgativa
Selanjutnya, introgativa adalah kata yang berfungsi untuk meminta informasi tertentu kepada orang lain. Dengan perkataan lain, introgativa adalah kata yang digunakan untuk menanyakan sesuatu. Introgativa dalam bahasa Indoesia itu mencakup, misalnya ‘saja’, ‘apa’, ‘siapa’, ‘berapa’, ‘mana’, ‘yang mana’, ‘mengapa’, dan ‘kapan’.
h.      Demonstrativa
Demonstrativa adalah kata yang dapat difungsikan untuk menujukkan sesuatu yang berada di dalam atau di luar sebuah teks atau wacana. Sesuatu yang disebut baik di luar maupun di dalam dapat mencakup ‘ini’, ‘itu’, ‘sana’, ‘situ’, ‘berikut’, ‘begitu’.
i.        Artikula
Artikula di dalam bahasa Indonesia sangat terbatas jumlahnya. Relatif tidak ada persoalan dengan pemakaian artikula dalam teks atau wacana. Partikel yang lazim ditemukan dan digunakan itu di antaranya adalah ‘si’, ‘sang’, ‘para’, ‘sri’. Fungsi artikula adalah untuk membatasi makna nomina.
j.        Preposisi
Preposisi atau kata depan lazimnya hadir di depan kata lain di dalam kalimat. Lazimnya, preposisi itu berada di depan nomina, adjektiva, dan adverbia.
Bentuk seperti ‘di’, ‘ke’, ‘dari’, ‘pada’, dan ‘demi’ tergolong preposisi atau kata depan yang sifatnya dasar, sedangkan bentuk seperti ‘di antara’, ‘di samping’, ‘dari luar’, ‘ke dalam’, ‘di dalam’, ‘di atas’, ‘di bawah’, semuanya tergolong preposisi yang sifatnya sudah merupakan turuanan.
k.      Konjungsi
Konjungsi atau kata penghubung berfungsi untuk menghubung entitas-entitas kebahasaan di dalam sebuah kalimat.Konjungsi juga dapat digunakan untuk menghubungkan entitas-entitas kebahasaan yang ada pada kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya.

l.        Interjeksi
Interjeksi sering pula disebut kata seru.Kata ini bertugas mengungkapkan rasa hati seseorang. Interjeksi tidak memiliki hubungan dengan unsur lain di dalam kalimat. Juga dengan kalimat yang menyertai kata seru atau interjeksi itu.
m.    Kategori Fatis
Bentuk-bentuk fatis di dalam banyak referensi tidak disebutkan sebagai bagian dari kelas kata.Akan tetapi, karena bentuk-bentuk kebahasaan itu banyak digunakan dalam komunikasi, di dalam buku ini kata-kata dalam kategori fatis itu pun ditunjukkan.


2.     Jenis Frasa Berdasarkan Kelas Kata
Berdasarkan kelas kata, frasa dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1.      Frasa verbal
Frasa herbal adalah kelompok kata yang dibentuk dengan kata kerja. Frasa verbal terdiri dari tiga macam, yaitu:

a.      Frasa verbal modifikatif (pewatas) yang dibedakan menjadi.
1.   Pewatas belakang, seperti contoh berikut:.
-        Ia sakit keras sekarang
-        Andi berlari cepat saat pulang ke rumah dari sekolah
2.   Pewatas depan, seperti contoh berikut:
-        Kami akan melantunkan lagu Peterpan
-        Kamu pasti menyukai pakaian itu
b.      Frasa verbal koordinatif, yaitu dua verba yang disatukan dengan kata penghubung dan atau atau, seperti contoh berikut:
-        Mereka datang dan pergi kerumah ini
-        Kita  pergi atau kembali ke rumah saja
c.      Frasa verbal apositif yaitu sebagai keterangan yang ditambahkan. Contoh frasa verbal apositif, yaitu:
-        Desa Marga Mulya, tempat tinggal saya, akan menjadi pusat pemerintahan kecamatan Sungai Bahar.



2.      Frasa Adjektival
Frasa adjectival adalah kelompok kata yang menggunakan kata sifat atau keadaan sebagai inti dan menambahkan kata lain yang berfungsi menerangkan. Frasa adjectival dibagi atas tiga jenis, yaitu:
a.      Frasa adjektival modifikatif (membatasi), contohnya sebagai berikut:
            -           Cantik nian pacarmu
            -           Indah benar pemandangan itu.
b.      Frasa adjektival koordinatif (menggabungkan), contohnya sebagai berikut:
            -           Mereka merasa tenang dan damai tinggal di komplek perumahan ini.
c.      Frasa adjektival apositif, contohnya sebagai berikut:
            -           Srikandi cantik, ayu rupawan, diperistri oleh Arjuna.
3.      Frasa Nominal
Frasa nominal adalah kelompok kata yang dibenuk dengan menggunakan kata benda. Frasa nominal dibagi menjadi:
a.      Frasa nominal modifikatif (mewatasi), contohnya sebagai berikut:
            -           Pada hari minggu bank tutup
            -           Pada minggu pertama masuk kuliah, dosen banyak yang tidak masuk
b.      Frasa nominal koordinatif (tidak saling menerangkan), contohnya sebagai berikut:
   -           hak dan kewajiban telah diatur dalam UUD 1945
4.      Frasa Adverbial
Frasa adverbial adalah kelompok kata yang dibentuk dengan keterangan kata sifat. Frasa adverbial dibagi menjadi:
a.      Frasa adverbial yang bersifat modifikatif (mewatasi), contohnya sebagai berikut:
            -           Andi adalah murid yang sangat pintar.
b.      Frasa adverbial yang bersifat koordinatif  (tidak saling menerangkan), contohnya sebagai berikut:
                        -           Jarak antara kost saya dengan kampus kurang lebih 1 kilometer.
5.      Frasa Pronominal
Frasa pronominal adalah frasa yang dibentuk dari kata ganti. Frasa Pronominal dibagi menjadi:
a.      Frasa pronominal modifikatif, contohnya sebagai berikut:
            -           Kita semua adalah mahasiswa sastra Indonesia
            -           Kami berdua sedang menunggu angkot
b.      Frasa pronominal koordinatif, contohnya sebagai berikut:
            -           Aku dan kau pergi ke kampus
            -           Aku dan dia duduk berdua
c.      Frasa pronominal apositif, contohnya sebagai berikut:
            -           Kami, mahasiswa Indonesia, memerangi korupsi
            -           Mahasiswa, para dosen, bersalam-salaman.     
6.       Frasa Numeralia
Frasa numeralia adalah kelompok kata yang dibentuk dengan kata bilangan. Frasa numeralia terdiri dari dua jenis yaitu:
a.      Frasa numeralia modifikatif, contohnya seperti berikut:
            -           Bencana itu menelan dua ratus lima puluh jiwa.
            -           Harga bakso yang anda makan adalah Sembilan ribu rupiah.
b.      Frasa numeralia koordinatif, contohnya seperti di bawah ini.
            -           tiga atau empat pria bertubuh besar merampok sebuah toko emas
            -           Entah tiga, entah empat kali dia menyakitiku



BAB III
PENUTUP
 Kesimpulan
Jadi seperti yang sudah di jelaskan di atas bahwa Ihwal Kalimat Terdapat beberapa kelas kata yaitu Verba, Adjektiva, Nomina, Pronomina, Numeralia, Interogativa, Demonstrativa, Artikula, Preposisi, Konjungsi, Interejeksi, Kategori Fatis, dan Adverbia. Dan Jenis Frasa menurut jenis kata yaitu seperti Frasa Nominal, Frasa Pronominal, Frasa Verbal, Frasa Adjektiva, Frasa Numeral.
Saran
           
Semoga makalah kami dapat bermanfaat bagi si pembaca, dan mudah mudahan dapat di gunakan sebaik mungkin, dan dapat di jadikan dalam acuan studi.           
















DAFTAR PUSTAKA


Yunus, Muh. 2014. Jenis Ihwal Kalimat. http://fristianhumalanggionline.wordpress.com/2008/05/26/Jenis-IhwalKalimat.html/. (Diakses 29 April 2014)
Yunus, Muh. 2014. Jenis Frasa Berdasarkan Kelas Kata. http://bayu-setiawancmi333.blogspot.com/2012/12/Frasa-Berdasarkan-Kelas-Kata.html. (Diakses 29 April 2014)
Gidoens, Anthony. 1979. Central Problems In Social Theory: Action
Structure And Contradiction In Social Analysis. Macmillan.

Poloma, M Margaret. 1987. Sosiologi Kontemporer. Jakarta:Rajawali.
Soekanto, Soerjono.1988. Fungsionalisme dan Teori Konflikdalam
                 Perkembangan Sosiologi. Jakarta : Sinar Grafika.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By