BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Penulisan Makalah
yang baik dan benar sangat penting untuk dipelajari agar karya yang dihasilkan
bisa memuaskan para pembaca dan mudah dipahami dan memberikan motivasi khusus
juga buat pembaca apabila membaca karya yang sesuai dengan standar bahasa yang
baku atau sesuai dengan kaidah peulisannya.
Makalah banyak kita jumpai dalam penulisan skripsi, artikel, makalah jurnal dan Makalah yang lain, banyaknya kesalahan penulisan selalu mengurangi minat pembaca untuk membacanya secara menyeluruh dari pertama sampai akhir.
Makalah banyak kita jumpai dalam penulisan skripsi, artikel, makalah jurnal dan Makalah yang lain, banyaknya kesalahan penulisan selalu mengurangi minat pembaca untuk membacanya secara menyeluruh dari pertama sampai akhir.
Makalah seperti artikel dan jurnal juga tidak lepas dari kesalahan
penulisan kata, diksi, kalimat dan paragraf yang akan membuat karya tulis itu
kurang menarik untuk dibaca dan jika karya tulis itu dibaca akan meyebabkan
pembaca sulit memahaminya.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Sebutkan dan jelaskan Ihwal
Kalimat ?
2.
Sebutkan jenis-jenis Frasa
berdasarkan jenis kata ?
BAB
II
PEMBAHASAN
1. IHWAL KALIMAT
Dalam study linguistik
atau ilmu bahasa, perbincangan ihwal kalimat lazimnya tidak langsung dimulai
dari kalimat itu sendiri. Alasannya, ilmu tata kalimat bermula dari tataran
kata. Kata dalam bahasa Indonesia yang jumlahnya luar biasa banyak itu mustahil
dapat dipelajari dengan mudah kalau tidak dikelas-kelaskan terlebih dahulu. Nah
hasil dari pengelaskataan atau pengelompokan kata-kata itulah yang kemudian
lazim disebut dengan kelas kata.
a.
Verba
Verba atau kata kerja
lazimnya dapat diidentifikasi dengan menggunakan tiga macam cara. Pertama,
dengan mencermati bentuk morfologisnya.Kedua, dengan mencermati
sintaksinya.Ketiga, dengan mencermati perilaku semantisnya.Secara umum,
sebagai peranti untuk mengidentifikasi pula, verba atau kata kerja itu dapat
didampingi kata ‘tidak’ untuk menjadikannya negatif.
b.
Nomina
Nomina disebut juga
kata benda.Dari dimensi bentuknya, nomina dapat dibedakan menjadi dua, yakni
nomina dasar dan nomina bentukan atau turunan.Disebut sebagai nomina dasar
karena nomina itu menjadi dasar untuk kata bentukan yang berikutnya. Jadi,
nomina dasar adalah nomina yang belum mendapatkan imbuhan apa pun. Sebagai
contoh, kita ambil saja kata ‘buku’, ‘meja’, ‘rumah’.
c.
Adjektiva
Adjektiva lazim disebut
juga kata sifat.Dari dimensi wujud atau bentuknya dapat dikenali adjektiva
dasar, seperti ‘cantik’, ‘adil’.Demikian pula ada adjektiva yang
sifatnya jadian atau turunan, misalnya ‘alamiah’, ‘gerejawi’, ‘surgawi’.
d.
Pronomina
Pronomina disebut juga
kata ganti.Dikatakan sebagai kata ganti karena sesungguhnya pronomina itu
berfungsi menggatikan nomina yang menjadi antesedennya. Dengan pemakaian
pronomina di dalam kalimat, pengulangan nomina akan dapat dihindari. Dari sisi
bentuknya, nomina dapat dibedakan menjadi (1) nomina persona, (2) nomina
penunjuk, dan (3) nomina penanya.Nomina persona dapat menunjuk pada orang, baik
dalam hitungan tunggal maupun jamak.Maka, kemudian ada pronomina persona
tunggal dan pronomina persona jamak. Pronomina persona tunggal dapat mencakup ‘saya’,
‘aku’, ‘daku’, dan ‘-ku’. Pronomina persona jamak adalah ‘kami’
dan ‘kamu’, ‘kalian’, ‘mereka’, dan ‘kita’.
e.
Numeralia
Numeralia sering
disebut juga kata bilangan.Kata itu digunakan untuk menghitung jumlah orang,
binatang, barang, dan juga sebuah konsep.Bentuk seperti ‘lima hari’ dan
‘beberapa’.Dalam bahasa Indonesia dibedakan dua macam numeralia, yakni
numeralia pokok dan numeralia tingkat.Numeralia pokok digunakan untuk menjawab
pertanyaan ‘berapa’, sedangkan numeralia tingkat digunakan untuk menjawab
pertanyaan yang keberapa’. Sebutan lain untuk numeralia pokok adalah numeralia
kardinal, sedangkan sebutan lain untuk nomina tingkat adalah numeralia ordinal.
f.
Adverbia
Adverbia sering disebut
pula kata keterangan.Dapat dikatakan sebagai kata keterangan karena kata itu
memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau pada
kalimat secara keseluruhan. Dapat pula sebuah kata adverbia menjelaskan
adverbia lain yang ada pada kalimat itu.
g.
Introgativa
Selanjutnya,
introgativa adalah kata yang berfungsi untuk meminta informasi tertentu kepada
orang lain. Dengan perkataan lain, introgativa adalah kata yang digunakan untuk
menanyakan sesuatu. Introgativa dalam bahasa Indoesia itu mencakup, misalnya ‘saja’,
‘apa’, ‘siapa’, ‘berapa’, ‘mana’, ‘yang mana’, ‘mengapa’, dan ‘kapan’.
h.
Demonstrativa
Demonstrativa adalah
kata yang dapat difungsikan untuk menujukkan sesuatu yang berada di dalam atau
di luar sebuah teks atau wacana. Sesuatu yang disebut baik di luar maupun di
dalam dapat mencakup ‘ini’, ‘itu’, ‘sana’, ‘situ’, ‘berikut’, ‘begitu’.
i.
Artikula
Artikula di dalam
bahasa Indonesia sangat terbatas jumlahnya. Relatif tidak ada persoalan dengan
pemakaian artikula dalam teks atau wacana. Partikel yang lazim ditemukan dan
digunakan itu di antaranya adalah ‘si’, ‘sang’, ‘para’, ‘sri’. Fungsi
artikula adalah untuk membatasi makna nomina.
j.
Preposisi
Preposisi atau kata
depan lazimnya hadir di depan kata lain di dalam kalimat. Lazimnya, preposisi
itu berada di depan nomina, adjektiva, dan adverbia.
Bentuk seperti ‘di’,
‘ke’, ‘dari’, ‘pada’, dan ‘demi’ tergolong preposisi atau kata depan
yang sifatnya dasar, sedangkan bentuk seperti ‘di antara’, ‘di samping’,
‘dari luar’, ‘ke dalam’, ‘di dalam’, ‘di atas’, ‘di bawah’, semuanya
tergolong preposisi yang sifatnya sudah merupakan turuanan.
k. Konjungsi
Konjungsi atau kata penghubung berfungsi untuk menghubung entitas-entitas
kebahasaan di dalam sebuah kalimat.Konjungsi juga dapat digunakan untuk
menghubungkan entitas-entitas kebahasaan yang ada pada kalimat yang satu dengan
kalimat yang lainnya.
l. Interjeksi
Interjeksi sering pula disebut kata seru.Kata ini bertugas mengungkapkan
rasa hati seseorang. Interjeksi tidak memiliki hubungan dengan unsur lain di
dalam kalimat. Juga dengan kalimat yang menyertai kata seru atau interjeksi
itu.
m. Kategori Fatis
Bentuk-bentuk fatis di dalam banyak referensi tidak disebutkan sebagai
bagian dari kelas kata.Akan tetapi, karena bentuk-bentuk kebahasaan itu banyak
digunakan dalam komunikasi, di dalam buku ini kata-kata dalam kategori fatis
itu pun ditunjukkan.
2. Jenis Frasa
Berdasarkan Kelas Kata
Berdasarkan kelas kata, frasa dibedakan menjadi
beberapa jenis, yaitu:
1. Frasa verbal
Frasa herbal adalah kelompok kata
yang dibentuk dengan kata kerja. Frasa verbal terdiri dari tiga macam, yaitu:
a. Frasa verbal
modifikatif (pewatas) yang dibedakan menjadi.
1. Pewatas belakang, seperti contoh
berikut:.
- Ia sakit
keras sekarang
- Andi berlari
cepat saat pulang ke rumah dari sekolah
2. Pewatas depan, seperti contoh
berikut:
- Kami akan
melantunkan lagu Peterpan
- Kamu pasti
menyukai pakaian itu
b. Frasa verbal koordinatif,
yaitu dua verba yang disatukan dengan kata penghubung dan atau atau,
seperti contoh berikut:
- Mereka datang
dan pergi kerumah ini
- Kita
pergi atau kembali ke rumah saja
c. Frasa verbal apositif
yaitu sebagai keterangan yang ditambahkan. Contoh frasa verbal apositif, yaitu:
- Desa
Marga Mulya, tempat tinggal saya, akan menjadi pusat
pemerintahan kecamatan Sungai Bahar.
2. Frasa Adjektival
Frasa adjectival adalah kelompok
kata yang menggunakan kata sifat atau keadaan sebagai inti dan menambahkan kata
lain yang berfungsi menerangkan. Frasa adjectival dibagi atas tiga jenis,
yaitu:
a.
Frasa adjektival modifikatif (membatasi), contohnya sebagai berikut:
- Cantik nian pacarmu
- Indah
benar pemandangan itu.
b.
Frasa adjektival koordinatif (menggabungkan), contohnya sebagai berikut:
- Mereka merasa tenang dan damai tinggal
di komplek perumahan ini.
c.
Frasa adjektival apositif, contohnya sebagai berikut:
- Srikandi
cantik, ayu rupawan, diperistri oleh Arjuna.
3. Frasa Nominal
Frasa nominal adalah kelompok kata
yang dibenuk dengan menggunakan kata benda. Frasa nominal dibagi menjadi:
a.
Frasa nominal modifikatif (mewatasi), contohnya sebagai berikut:
- Pada hari
minggu bank tutup
- Pada minggu
pertama masuk kuliah, dosen banyak yang tidak masuk
b.
Frasa nominal koordinatif (tidak saling menerangkan), contohnya sebagai
berikut:
- hak dan kewajiban telah
diatur dalam UUD 1945
4.
Frasa Adverbial
Frasa
adverbial adalah kelompok kata yang dibentuk dengan keterangan kata sifat. Frasa
adverbial dibagi menjadi:
a.
Frasa adverbial yang bersifat modifikatif (mewatasi), contohnya sebagai
berikut:
- Andi adalah murid
yang sangat pintar.
b.
Frasa adverbial yang bersifat koordinatif (tidak saling menerangkan),
contohnya sebagai berikut:
- Jarak antara kost
saya dengan kampus kurang lebih 1 kilometer.
5.
Frasa Pronominal
Frasa pronominal adalah frasa yang
dibentuk dari kata ganti. Frasa Pronominal dibagi menjadi:
a.
Frasa pronominal modifikatif, contohnya sebagai berikut:
- Kita semua adalah
mahasiswa sastra Indonesia
- Kami berdua sedang
menunggu angkot
b.
Frasa pronominal koordinatif, contohnya sebagai berikut:
- Aku dan kau pergi
ke kampus
- Aku dan dia duduk
berdua
c.
Frasa pronominal apositif, contohnya sebagai berikut:
- Kami, mahasiswa
Indonesia, memerangi korupsi
- Mahasiswa, para
dosen, bersalam-salaman.
6. Frasa Numeralia
Frasa numeralia adalah kelompok kata
yang dibentuk dengan kata bilangan. Frasa numeralia terdiri dari dua jenis
yaitu:
a.
Frasa numeralia modifikatif, contohnya seperti berikut:
- Bencana itu
menelan dua ratus lima puluh jiwa.
- Harga bakso yang
anda makan adalah Sembilan ribu rupiah.
b.
Frasa numeralia koordinatif, contohnya seperti di bawah ini.
- tiga atau
empat pria bertubuh besar merampok sebuah toko emas
- Entah tiga, entah
empat kali dia menyakitiku
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jadi seperti yang sudah di jelaskan di
atas bahwa Ihwal Kalimat Terdapat beberapa kelas kata yaitu Verba, Adjektiva,
Nomina, Pronomina, Numeralia, Interogativa, Demonstrativa, Artikula, Preposisi,
Konjungsi, Interejeksi, Kategori Fatis, dan Adverbia. Dan Jenis Frasa menurut
jenis kata yaitu seperti Frasa Nominal, Frasa Pronominal, Frasa Verbal, Frasa
Adjektiva, Frasa Numeral.
Saran
Semoga makalah kami dapat bermanfaat bagi si
pembaca, dan mudah mudahan dapat di gunakan sebaik mungkin, dan dapat di
jadikan dalam acuan studi.
DAFTAR PUSTAKA
Yunus, Muh.
2014. Jenis Ihwal Kalimat. http://fristianhumalanggionline.wordpress.com/2008/05/26/Jenis-IhwalKalimat.html/. (Diakses 29 April
2014)
Yunus, Muh. 2014. Jenis Frasa Berdasarkan Kelas Kata. http://bayu-setiawancmi333.blogspot.com/2012/12/Frasa-Berdasarkan-Kelas-Kata.html. (Diakses 29 April 2014)
Gidoens, Anthony. 1979. Central
Problems In Social Theory: Action
Structure And
Contradiction In Social Analysis. Macmillan.
Poloma, M Margaret. 1987. Sosiologi Kontemporer. Jakarta:Rajawali.
Soekanto, Soerjono.1988.
Fungsionalisme dan Teori Konflikdalam
Perkembangan Sosiologi. Jakarta : Sinar Grafika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar